Hyperconverged Infrastructure

Apakah Hyper-converged Infrastructure itu ?
Teknologi Hyper-converged Infrastructure atau lebih sering dikenal sebagai HCI adalah solusi virtualisasi dimana compute (CPU, RAM), network, storage berada dalam satu perangkat server (node) dengan menggunakan minimal dua server dalam satu cluster dan memiliki beberapa fitur yang sangat penting yaitu high availability, live migration, schedule backup, vm hot add dan sebagainya. 

Sebelum teknologi HCI muncul umumnya solusi virtualisasi dengan fitur high availability, live migration dan lainnya menggunakan beberapa server sebagai perangkat komputasi dan external storage sebagai tempat menyimpan data virtual machine sehingga virtual machine dapat diakses beberapa server dalam satu cluster dengan konfigurasi tertentu seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. 
Topologi virtualisasi menggunakan external storage
Gambar 1. Topologi virtualisasi menggunakan external storage

Gambar 1 menjelaskan ilustrasi topologi virtualisasi menggunakan external storage untuk dapat melakukan  high availability, live migration, DRS dan sebagainya. External storage bisa menggunakan SAN (Storage Area Network) atau NAS (Network Attached Storage). Setiap server terhubung ke storage sehingga jika salah salah satu server tidak bekerja atau down maka virtual machine yang berada pada server tersebut akan pindah secara otomatis ke server yang masih bekerja. 
Gambar 2. Topologi HCI

Penjelasan topologi HCI Gambar 2:
Dua server dijadikan satu cluster dan masing-masing server memiliki 4 virtual machine yang berbeda. Komputer klien tidak mengetahui tepat posisi virtual machine berada tetapi tetap bisa mengakses virtual machine beserta aplikasi didalamnya. Jaringan komunikasi dikonfigurasi sedemikian rupa agar komunikasi antar server dalam satu cluster dapat bekerja dengan baik sehingga jika nanti terjadi masalah pada salah satu server maka virtual machine dapat pindah ke server lainnya secara otomatis. 
High available HCI
Gambar 3. High available HCI

Penjelasan High Availability HCI Gambar 3 :
Gambar 3 menunjukan bahwa jika terjadi kerusakan fisik pada komponen server yang menyebabkan server tersebut tidak bekerja atau down maka virtual machine akan pindah secara otomatis ke server yang masih bekerja dan data tetap aman serta komputer klien tetap dapat melanjutkan koneksi ke virtual machine. Jika dalam satu cluster hanya menggunakan dua server seperti pada Gamabr 2 maka masing-masing server baik CPU dan RAM utilitasnya tidak boleh lebih dari 50% karena jika maka beberapa virtual machine tidak bisa pindah.

Selain kerusakan perangkat server, putusnya satu atau dua koneksi Ethernet pada salah satu server juga dapat menyebabkan virtual machine ke server lain.

Beberapa fitur yang ditawarkan oleh HCI
1. High Availability :  
Sering juga disebut HA Merupakan fitur HCI yang memungkinkan satu atau beberapa virtual machine pindah dari satu perangkat server ke perangkat server lainnya secara otomatis dalam satu cluster jika salah satu atau dua perangkat server mengalami kerusakan yang menyebabkan server down atau mati. Saat proses pindahnya satu atau beberapa virtual machine ke perangkat server lain, pengguna atau user tidak dapat mengkakses virtual machine dan aplikasi didalamnya dalam jangka waktu pendek, setelah proses pindah selesai virtual machine beserta aplikasi didalamnya dapat diakses lagi.

2. Live Migration : 
Live migration sering juga disebut sebagai hot migration dimana IT administrator dapat memindahkan satu atau beberapa virtual machine dari satu perangkat server ke perangkat server lainnya dalam satu cluster tanpa ada downtime dimana pengguna atau user tetap dapat mengakses virtual machine dan aplikasi didalamnya tanpa tau bahwa sebenarnya virtual machine sedang atau telah dipindahkan ke perangkat server lainnya. Umumnya Live migration ini digunakan saat IT administrator melakukan maintenance terhadapa salah satu perangkat server sehingga harus memindahkan semua VM yang ada didalam perangkat server yang akan dilakukan maintenance seperti upgrade RAM atau CPU.

3. Schedule Backup :
Schedule backup adalah fitur backup virtual machine otomatis dan dapat dijadwalkan pada waktu tertentu sehingga memudahkan IT administrator melakukan backup virtual machine. Backup umumnya dapat dilakukan ke internal storage HCI itu sendiri ataupun ke external storage. Umumnya backup yang dilakukan adalah incremental yaitu hanya perubahnnya saja dengan kondisi saat pertama kali membuat policy backup maka virtual machine yang dibackup akan dicopy sepenuhnya untuk dijadikan master backup kemudian baru perubahannya saja.

Sehingga untuk backup virtual machine dengan jumlah lebih banyak direkomendasikan menggunakan external storage agar tidak menghabiskan kapasitas internal storage dari sistem HCI. Schedule backup biasanya memiliki waktu backup tercepat antara per 1 jam hingga per 15 menit.

4. Continuous Data Protection (CDP) :
CDP merupakan backup incremental yang dilakukan secara terus menerus dengan waktu eksekusi backup per 5 detik hingga 1 detik. Pada umumnya CDP hanya digunakan untuk melakukan backup pada virtual machine yang dianggap sangat penting sekali (umumnya database). 

5. Distributed Resource Scheduler (DRS) :
DRS merupakan fitur mirip dengan Live Migration hanya saja pemicunya adalah utilitas CPU atau RAM atau utilitas CPU dan RAM pada perangkat server (host). Saat threshold CPU atau RAM di set pada 80%,  maka saat utilitas CPU atau RAM pada salah satu server maka HCI akan mencari utilitas CPU dan RAM server lainnya yang lebih rendah, jika ditemukan utilitas CPU dan RAM lebih rendah pada satu cluster maka satu atau beberapa virtual machine akan dipidahkan secara live migration ke server dengan utilitas rendah tersebut. Server yang sebelumnya utilitas mencapai 80% akhirnya menjadi lebih rendah.

6. Automate hot-add
Fitur ini digunakan untuk menambahkan virtual soket CPU atau virtual memory pada virtual machine saat batas threshold utilitas vCPU dan vRAM dilampaui. Fitur ini sangat membantu meningkatkan performa virtual machine secara otomatis dengan menambahkan virtual socket CPU dan virtual memory.

Apa alasan menggunakan HCI?
Berikut beberapa alasan perusahaan atau organisasi lebih memilih menggunakan HCI :
  1. HCI adalah solusi virtualisasi untuk server sehingga memudahkan untuk mengelola virtual machine (virtual server) dibanding mengelola banyak fisik server, Semua konfigurasi yang berkailtan dengan fitur HCI sangat mudah, hanya dengan klik.
  2. Dengan virtualisasi lebih mudah melakukan recovery dan backup data dibanding menggunakan fisik server.
  3. Jika terjadi kerusakan fisik terhadap salah satu server maka virtual machine yang ada didalam server tersebut dapat berpindah ke server yang masih bekerja secara otomatis dalam waktu tertentu dalam rentang hitungan menit (high availability) sehingga bisnis tetap berjalan, hanya terjadi interupsi akses (tidak bisa akses) ke virtual machine dalam  waktu yang sangat pendek.
  4. Jika ingin melakukan maintenance atau perawatan pada salah satu atau dua perangkat server dapat dilakukan tanpa ada downtime yaitu dengan memindahkan semua virtual machine pada perangkat server yang akan dilakukan perawatan secara manual ke perangkat server lain dalam satu cluster dengan fitur live migration.
  5. Data lebih aman dari kerusakan fisik perangkat keras serta aman dari kerusakan dari sistem operasi maupun aplikasi.
Kekurangan menggunakan sistem HCI :
  1. Dalam mengadopsi sistem HCI memerlukan biaya yang tidak sedikit karena minimal menggunakan 2 perangkat server, rekomendasi minimum menggunakan 3 perangkat server.
  2. Memerlukan perangkat server identik (minimum dari sisi BIOS) untuk semuanya bekerja dengan baik. Jika tidak terlalu identik tetap masih memungkinkan untuk menerapkan high availability akan tetapi perlu konfigurasi khusus dan sedikit lebih rumit.
  3. Memerlukan koneksi 4 Ethernet port per server, rekomendasi dual port menggunakan 10Gbps port. Jika menggunakan Windows Server 2019 dapat menggunakan satu port 25 Gbps atau 10Gbps Ethernet yang mendukung RDMA. Jadi dari sisi infrastructure network juga tidak murah.
  4. Anda harus mengubah fisik server Anda menjadi virtual server atau menggunakan teknologi virtualisasi.
EoF

Posting Komentar

0 Komentar