Seringkali
kita membaca beberapa artikel yang membahas teknologi informasi dan
disana tidak sedikit ditemukan kata ‘Server’. Nah sebelum membaca materi
lain mengenai perangkat keras atau perangkat lunak server pada blog ini, alangkah
baiknya untuk memahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan perangkat
server.
Secara
umum yang disebut dengan perangkat server adalah komputer induk dari semua
komputer klien yang terhubung pada jaringan dimana server menyediakan services yang digunakan oleh komputer klien dalam jaringan contohnya seperti web server, database server, ftp server, mail server, file server, dll.
Perangkat server secara fisik sangat mirip dengan PC desktop biasa yang terdiri dari processor, memory, hard disk atau SSD (Solid State Drive), motherboard dan power supply. Perbedaan utama antara server dan PC desktop adalah
komponen server dibuat untuk 24×7 (24 jam x 7 hari) atau dengan kata
lain dibuat untuk keperluan kerja non stop dan memiliki performa multitasking lebih baik dibanding komputer lainnya. Berikut perbedaan umum antara Server, PC Desktop Workstation dan Notebook.
| Server | Workstation | PC Desktop |
Definisi | Komputer induk dari semua komputer yang menangani pengolahan, pendistribusian dan penyimpanan data terpusat | Komputer atau PC yang digunakan untuk aplikasi seperti graphic art, Desain 3-D, Video Editing | Komputer yang oleh perseorangan sehari hari di rumah atau perkantoran. |
Fungsi | Melayani service jaringan, Perkantoran, Edukasi dll. | Business, Design, Engineering, Multi-Media Production. | Umum ( internet, perkantoran dsb) |
GUI | Optional | Terinstal | Terinstal |
Performa | Menangani beban berat dalam periode yang lama | Memiliki multimedia dan sangat baik digunakan untuk aplikasi graphic atau video | Baik dan didesain untuk kerja 8 jam x 7 bukan untuk menangani beban berat dalam periode lama. |
Chassis Server
Chassis merupakan
bagian paling luar server yang membungkus dan melindungi sistem komponen bagian dalam
dari kerusakan akibat lingkungan luar. Server memiliki beberapa tipe chassis yaitu :
- Tower atau pedestal
- Rackmount
- Blade
Tower – Merupakan chassis tower mirip PC desktop dan umumnya digunakan pada server kelas value dan mid-end. Yang
membedakan chassis tower server dan PC desktop adalah umumnya chassis
server lebih berat dan lebih tebal, beberapa jenis server tower dapat
dipasang pada rak server bak server rackmount karena memiliki rail-kit
pada kedua sisinya (dapat dijadikan rackmount server 4 atau 5U).
|
Gambar 1. Chassis tower |
Rackmount 1U – Chassis berbentuk pipih dengan satuan ketebalan (tinggi) U (1,75 inch). Chassis ini
ditujukan untuk server yang dipasang pada rak khusus server. Jika
suatu perusahaan atau organisasi ingin menggunakan banyak server maka rackmount server
adalah pilihan yang tepat karena lebih menghemat tempat, serta lebih
mudah dalam menata pengkabelan jaringan server, selain itu juga lebih
terlihat rapi dibanding dengan menggunakan chassis tower atau pedestal .
|
Gambar 2. Chassis rackmount 1U |
Mini rackmount 1U – Mini rackmount sebenarnya adalah server rackmount 1U yang memiliki ukuran depth (kedalaman) lebih pendek dibanding server rackmount 1U pada umumnya yaitu sekitar 38 cm. Selain kecil mini rackmount 1U juga lebih pendek sehingga memungkinka untuk dipasang pada rak yang ukurannya lebih kecil seperti rak wall mount. Karena memiliki ukuran kecil server ini hanya bisa dipasang dua hard disk SATA 3,5" atau 2,5 ".
|
Gambar 3. Mini rackmount 1U |
Rackmount 2U – Rackmount dengan ukuran ketebalan dua kali dan dengan ruang lebih besar dibanding rackmount 1U sehingga dapat memuat lebih banyak storage dan komponen server lainnya.
|
Gambar 4. Chassis rackmount 2U |
Blade – Merupakan server rackmount 1U yang disusun secara vertikal untuk mengakomodasi server dalam jumlah yang cukup banyak yang disusun pada sebuah kabinet khusus server blade.
|
Gambar 5. Chassis blade server |
Storage Server
Selain dari bentuk chassis, server juga dapat dilihat dari jumlah storage atau drive yang dapat dipasang, server ini termasuk kategori Storage server. Jika dilihat dari perangkat keras, storage server merupakan perangkat server rackmount yang memiliki slot drive lebih banyak dibanding server rackmount pada umumnya.
|
Gambar 6. Storage server dengan 36 slot drive - tampak depan |
|
Gambar 7 . Storage server dengan 36 slot drive - tampak belakang |
|
Gambar 8. Storage server dengan 24 slot drive SFF (Small Form Factor) |
Storage server umumnya
digunakan untuk aplikasi dan data yang membutuhkan media penyimpanan
yang cukup besar pada suatu perangkat server. Beberapa contoh penggunaan storage server adalah sbb :
- Sebagai server CCTV dimana software CCTV ada di dalam perangkat server lalu storage atau drive dengan kapasitas besar dalam jumlah banyak juga berada pada perangkat server yang sama.
- Sebagai high performance NAS. Storage server juga dapat digunakan sebagai NAS dengan performa yang sangat baik dan menawarkan hardware RAID yang lengkap sehingga dapat mengakomodasi kapasitas yang sangat besar dan handal.
- Digunakan sebagai server Hyper-Converged Infrastructure yang menawarkan solusi virtualisasi dengan compute, storage dan network berada dalam satu server. Hyperconverged membutuhkan minimal dua server dengan masing-masing server memiliki storage atau drive yang identik.
- Sebagai archiving storage. Khusus untuk storage archieving biasanya menggunakan cold drive dimana memiliki kapasitas besar akan tetapi RPM hanya 5400 rpm.
High Density Server dalam rackmount chassis
High density server adalah empat server yang ditempatkan pada satu chassis rackmount 2U. Server high density server ini sebenarnya server biasa yang ditujukan kusus untuk ditempatkan pada data center karena server ini dapat menghemat penggunaan rak server. Jika dibandingkan antara high density server dengan server rackmount 1U pada umumnya sbb:
- High density server
adalah empat buah server rackmount 1U yang ditempatkan dalam ukuran rackmount 2U sehingga lebih hemat
tempat dibanding menggunakan empat buah server rackmount 1U.
- Dari sisi pengkabelan kelistrikan, high density server dengan empat server hanya membutuhkan dua kabel power listrik dan itupun sudah redundant karena memiliki dua modul PSU (Power Supply Unit) dengan daya sekitar 1600 hingga 2000 Watt per modulnya. Satu modul PSU mampu mengakomodasi empat server didalamnya. Sedangkan rackmount server 1U biasanya membutuhkan satu atau dua kabel (jika redundant) listrik sehingga empat server rackmount 1U membutuhkan empat hingga delapan kabel listrik.
|
Gambar 9. High density server - tampak belakang |
|
Gambar 10. High density server - tampak depan |
|
Gambar 11. Server modul pada high density server |
High density server umumnya membutuhkan ekternal storage (SAN atau NAS) karena kapasitasnya media penyimpanan tidak banyak dan tidak terlalu besar. Akan tetapi ada satu tipe dimana high density server memiliki storage yang tidak sedikit dimana masing-masing node atau server memiliki internal enam storage, sehingga total untuk empat node adalah 24 storage.
GPU Server
GPU server adalah sebuah server yang memiliki PCI-express untuk dipasang sebuah atau beberapa GPU yang berfungsi sebagai Accelerator atau Co-processor, bukan GPU untuk menampilkan gambar. Jadi tujuan GPU server ini digunakan untuk sesuatu yang disebut sebagai HPC (High Performance Computing) dimana co-processor atau accelerator digunakan untuk membantu processor utama untuk menyelesaikan task- task yang sangat banyak sekali dan cepat. Task-task yang
dimaksud adalah aplikasi yang datanya dapat dipecah menjadi beberapa
data untuk tujuan paralel tasking sehingga data yang sangat besar dan
banyak dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat dan akurat menggunakan co-processor yang memiliki jumlah core yang banyakdimana hal ini tidak mampu dilakukan dengan baik oleh processor utama.
|
Gambar 12. GPU server |
|
Gambar 13. GPU / Co-processor |
Untuk mendapatkan jumlah core dan RAM yang banyak bisa dengan cara membuat cluster dengan banyak
server sehingga total core processor dijumlahkan dan total RAM pada
masing-masing server dijumlahkan. Cara ini tidak efisien karena
membutuhkan banyak server, lalu butuh tempat yang lebih besar, butuh
koneksi antar server yang cepat dan banyak sebanyak jumlah server yang
digunakan.
Solusi lebih efisien adalah menggunakan satu server dengan menambahkan co-processor yang
umumnya memiliki jumlah core banyak sekali. Jika Anda mencari informasi
mengenai GPU server dari Internet Anda akan menemukan beberapa produk
salah satunya adalah GPU server yang dapat dipasang hingga 2, 4 ,8
hingga 16 GPU (co-processor) pada sebuah server.
Beberapa contoh penggunaan GPU server :
|
DNA sequencing Gambar 14. Aplikasi HPC |
- Membuat movie 3D atau gambar 3D yang sangat detil sekali dimana proses rander akan lebih cepat bila menggunakan co-processor.
- Untuk membantu aplikasi untuk prediksi cuaca dari banyak data dari berbagai sensor.
- Melakukan DNA sequencing menggunakan Matlab untuk melakukan analisa pada DNA, RNA dan prediksi exon region.
0 Komentar